Kehidupan pedagogi
Pada saat saya berumur
lima tahun saya memasuki dunia taman kanak – kanak,Di taman kanak – kanak di kampung
halaman saya di rantau prapat.Saya di daftarkan oleh orang tua saya pada saat
saya masuk ke dalam taman kanak kanak tersebut.Setiap hari saya di antarkan oleh
orang tua saya ke sekolah saya tersebut. Begitu juga dengan kepulangan saya
dari sekolah, saya juga di jemput oleh orang tua saya.Di dalam taman kanak –
kanak, saya lebih banyak bermain dengan teman teman atau dengan guru saya.Di dalam sekolah tersebut, banyak
permainan yang dikhususkan buat anak-anak seperti mencocokkan gambar , bongkar
pasang , tebak nama dan masih banyak lagi . kami sangat antusias dalam
melakukan permainan – permainan ini.Akan tetapi di dalam bermain tersebut guru
saya yang menentukan apa permainan kami tersebut. Kami hanya mengikuti apa yang
di perintahkan dan apa yang di ajarkan atau di contohkan oleh guru saya.
Selain itu di taman
kanak kanak ini , kami juga diberikan makan siang atau cemilan . Cemilan berupa
bubur , roti coklat , roti bakar, jajan – jajanan dan lain-lain . kami juga
merayakan teman yang sedang berulang tahun di kelas bersama guru di taman kanak
kanak tersebut. Tidak lupa dengan kue ulang tahun dank ado kado dari teman yang
lain . ulang tahun saya juga pernah dirayakan saat itu dan saya mendapat banyak
kado.Yang penting di dalam sekolah saya tersebut , saya hanya mengikuti apa
yang di ajarkan oleh guru saya , karena mereka mengajarkan yang terbaik buat
saya .
Setelah
saya selesai menduduki di kursi taman kanak – kanak, saya di ajak orang tua
untuk mendaftar ke sekolah dasar.Saya mendaftar ke sekolah dasar bersama dengan
orang tua saya.pada saat hari pertama sekolah, saya di antarkan oleh orang tua
saya menuju ke kelas. Dia mengajarkan kepada saya agar ketika nama saya di
panggil oleh guru saya, maka saya harus menjawab nya dengan cara mengatakan “
saya bu atau hadir bu ’’. Orang tua saya menunggu saya sampai waktu jam belajar
saya habis. Dan saya pun pulang ke rumah bersama orang tua saya. Dan di dalam
pembelajaran saya ketika duduk di kursi sekolah dasar, guru saya lebih aktif
dari siswa di dalam pembelajaran tersebut. Seperti contoh di dalam mata pelajaran
matematika, guru saya lebih banyak menjelaskan kepada saya seperti menulis di
papan tulis dan saya pun mencatat apa yang di tuliskan oleh guru di papan tulis
tersebut.
ketika guru saya memberikan tugas kepada saya,
saya mengerjakan tugas yang di berikan guru saya tersebut tapi saya mengerjakan
tugas tersebut di bantu oleh orang tua saya.dan sama hal nya dengan guru saya
tersebut orang tua saya juga mengerjakan satu soal yang di berikan guru
tersebut dan saya mengerjakan soal-soal selanjut nya.Dan begitulah kegiatan
saya selama saya menduduki di kursi sekolah dasar sampai saya melanjutkan
belajar saya di kursi sekolah menengah pertama di kampong halaman saya.
Pada
saat saya menduduki di kursi SMP, tidak jauh beda dengan pembelajaran di kursi
SD. Karena di SMP tersebut cara pembelajaran nya juga masih kebanyakan
menggunakan ceramah.atau guru yamg menulis di papan tulis dan siswa nya menulis
ulang di buku tulis tersebut.
ANDRAGOGI
Setelah
saya menyelesaikan belajar saya di kursi SMP, saya melanjutkan belajar saya di
salah satu SMA yang berada di kabupaten Tapanuli Tengah.Saya disana tinggal di
sebuah kos-kosan karena rumah saya sangat jauh dengan sekolah saya tersebut.Disini
lah saya mulai mandiri karena saya tidak tinggal lagi dengan orang tua saya,
seperti contoh saya sudah mengerjakan tugas saya sendiri dan tidak di bantu
lagi dengan orang tua saya dalam mengerjakan tugas, mencuci baju, mencuci
piring dll. Dan ketika pergi ke sekolah, saya tidak di antarkan orang tua saya
lagi, Begitu pula dengan kepulangan saya ke kampung halaman.Dalam metode
belajar di masa SMA, siswa sudah mulai di ajarkan untuk mulai aktif di dalam
kelas,tidak hanya mencatat apa yang di berikan guru.
Setelah
menyelesaikan belajar saya di kursi SMA saya melanjutkan belajar saya di
perkuliahan atau di perguruan tinggi sampai sekarang.Di dalam perguruan tinggi
ini, saya di tuntut lebih aktif dari pada dosen. Seperti ketika hendak memasuki
kelas, sebelumnya saya harus membaca buku. Karena dosen tidak memberikan semua
materi kepada saya, sehingga saya benar-benar di tuntut untuk lebih aktif atau
mandiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar