Tingkah laku seksual menyimpang
adalah aktifitas seks atau pemenuhan kebutuhan seks yang dilakukan dengan tidak
wajar. Beberapa jenis tingkah laku seksual menyimpang:
a.
Transvestism
Transvestism adalah jenis gangguan seksual dimana orang yang mengalami
transvestism seksual ini akan mendapat rangsangan seksual saat menggunakan
pakaian lawan jenisnya.
b.
Fetishism
Tingkah laku seksual berikutnya adalah fetishism. Penderita fetishism yang
biasanya adalah lelaki akan mengambil atau mencuri barang orang lain, dapat
berupa celana dalam, bra, atau sepatu, ditentukan oleh bagian tubuh mana yang
menurut fetishist (penderita fetishism) merangsangnya.
c.
Sexual Sadism dan Masochism
Sexual sadism adalah praktek untuk mendapat kesenangan atau kepuasan
seksual dengan cara menyakiti
pasangannya.
d.
Voyeurism dan Exhibitionism
Voyeurism merupakan praktek untuk memenuhi kesenangan seksual dengan cara
melihat lawan jenis telanjang, sedang mandi, atau melakukan hubungan seksual.
e.
Forced Sexual Behavior
Forced sexual behavior adalah perilaku seksual yang
memaksa orang lain atau objek seksualnya untuk melakukan hubungan seksual.
A.
DISFUNGSI SEKSUAL DAN KESEHATAN SEKSUAL
1.
Gangguan hasrat seksual
Dorongan seksual
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu hormone-testosteron, kesehatan tubuh,
faktor psikis dan pengalaman seksual sebelumnya. Jika di antara faktor tersebut
ada yang menghambat atau faktor tersebut terganggu, maka akan terjadi ganggaun
dorongan seksual (GDS) (Pangkahila, 2007), berupa:
2.
a. Gangguan
Nafsu seksual hipoaktif
dorongan seksual hipoaktif ialah berkurangnya atau hilangnya fantasi
seksual dan dorongan secara persisten atau berulang yang menyebabkan gangguan
yang nyata atau kesulitan interpersonal.
b. Gangguan Aversi seksual
Di duga lebih dari 15%
pria dewasa mengalami dorongan seksual hipoaktif. Pada usia 40-60 tahun,
dorongan seksual hipoaktif merupakan keluhan terbanyak. Pada dasarnya GDS
disebabkan oleh faktor fisik dan psikis, antara lain adalah kejemuan, perasaan
bersalah, stres yang berkepanjangan, dan pengalaman seksual yang tidak
menyenangkan (Pangkahila, 2006).
2. Gangguan Rangsangan Seksual
Yang termasuk dalam gangguan rangsangan seksual wanita adalah vaginismus dan dyspareunia. Vaginismus adalah keadaan dimana
dinding vagina terlalu sempit untuk dimasuki penis secara nyaman. Dyspareunia
adalah gangguan seksual dimana perempuan mengalami rasa sakit saat sedang
melakukan hubungan badan. Biasanya, vaginismus dan dyspareunia terjadi
bersamaan dengan gangguan orgasme dan kecemasan yang berhubungan dengan sex.
Yang termasuk dalam gangguan rangsangan seksual pada pria adalah disfungsi ereksi (Erectile Dysfunction) atau sering
disebut dengan impoten, yang berarti ketidakmampuan mencapai atau
mempertahankan ereksi penis yang cukup untuk melakukan hubungan seksual dengan
baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar